Apa kabarnya nih? Semoga selalu sehat dan bugar ya. Well , kali ini aku akan membahas bela diri dari sudut penggunaannya, tentunya yang positif untuk menjaga diri dari ancaman, bukan untuk berkelahi, menyakiti, atau seenaknya memperlakukan orang lain. Itu salah satu harapan yang ideal dan positif saat menekuni aktifitas berlabel “belajar” bela diri. Lalu, bagaimana apabila ga semua hal itu ideal dan sesuai harapan positif seperti filosofi tiap seni bela diri ataupun pelatih berikan kepada muridnya? Kali ini aku akan mencoba mengulasnya, melihat lebih dalam dan seturut pengalamanku. Tidak semua hal selalu seperti yang kita mau kan? Bahkan di tempat latihan pun banyak hal-hal di luar dugaan. Nah, bagaimana apabila kita ada di luar sana, bukan di tempat latihan? Semua menjadi tidak ideal dan sulit kita tebak. Sebagai seorang praktisi bela diri, aku akan memberikan sedikit tips hal apa saja yang sebaiknya kita perhatikan saat diri kita sedang terancam. Aku memikirkan setidaknya ...
Membagikan apa yang pernah dilihat, didapatkan, dan dilakukan sesuai amalan kebaikan. Bukan hanya kekerasan, namun kelembutan. Bukan hanya teknik, namun etika. Bukan hanya selalu ingin menang, namun tetap bijak dan tenang. Beladiri bukan hanya sekedar bertarung, namun sebuah tanggung jawab untuk bisa menjaga kehidupan yang penuh kedamaian.