Skip to main content

Game, HIBURAN ataukah CANDU?


Haiiii, sudah lama aku tidak mengepost sesuatu di sini. Tak lain tak bukan adalah ide yang tiba-tiba mentok bagai tubuh yang terkena tendangan “dwi chagi” (salah satu tendangan di Taekwondo). Kesibukan akan pekerjaan dan dinamika latihan terkadang membuat tubuh dan pikiranku ini mentok. Wajarlah ya kalau orang biasa seperti aku ini merasakan lelah dan bosan.
Ini nih yang namanya dwi chagi
Keisenganku dengan Tendangan Dwi Chagi
Jadi, apa sih yang sering aku lakukan saat badan ini lelah dan bosan. Hmmmm, mendengarkan musik, menonton film, bersepeda, tidur, jalan dengan seseorang atau teman-teman biar seru, dan mungkin bermain game di smartphoneku. Aku tersadar jika akhir-akhir ini aku lebih sering bermain game untuk menghilangkan rasa bosanku, iya, game Mobile Legends : Bang Bang. Mobile Legends adalah game multiplayer (5 vs 5) online battle arena (MOBA) yang dirancang dan dimainkan lewat smartphone.

Suatu waktu ada yang bertanya kepadaku, “Kenapa kamu sangat menyukai dan masih bermain Mobile Legends hingga saat ini?” dan saat itulah aku berpikir untuk menjawabnya. Kali ini aku coba menempatkan diriku bukan sebagai praktisi bela diri, melainkan gamer. Ada beberapa jawaban yang menarik kenapa aku masih setia bermain Mobile Legends, beberapa diantaranya seperti ini
  • Ada satu hero yang aku suka saat pertama kali aku mencoba mencari tahu dan memainkan geme ini, yaitu Chou. Hero dengan karakter mirip legenda Bruce Lee yang menggeluti Martial Arts beserta skill dan ultimatenya. Satu event dari Moonton mengeluarkan skin Furious Tiger (Taekwondo Master) yang membuatku makin jatuh hati. Apalagi saat aku bermain, akan ada salah satu quote si Chou ini, “Knowing is not enough, we must apply" dan sama dengan quote nya si legendaris Bruce Lee, “Knowing is not enough, we must apply. Willing is not enough, we must do.” . info aja kalau Chou punyaku udah bermain sebanyak 1957 matches hingga tulisan ini dibuat dan kalau mau mengajakku bermain ini ID namaku WuFei_D’Java .

Profilku

Chou dengan normal skin

Chou dengan skin Furious Tiger (Taekwondo Master)
  • Menambah banyak teman meski hanya di dunia maya. Bermain berbagai mode di game ini mengajak kita untuk dapat berkomunikasi, berkenalan, dan menambahkan orang lain menjadi teman kita, baik yang dalam tim ataupun lawan karena tidak seluruh waktu kita bermain bersama teman ataupun squad yang sudah kita kenal.
  • Melatih respect kita kepada orang lain, baik yang satu tim dengan kita ataupun lawan kita. Kenapa? Karena kita bisa memberikan komentar-komentar lewat chat ataupun suara, baik kepada teman satu tim ataupun kepada lawan.
  • Belajar dan memainkan peran yang berbeda. Ada beberapa role yang ada dalam game ini, yaitu Marksman, Assasin, Fighter, Tank, Mage, Support. Keenamnya saling melengkapi apabila dengan komposisi dan strategi yang baik dalam sebuah tim. Ini permainan tim bro, butuh kerja sama bukan hanya skill satu orang saja alias mukil. Nah, untuk role di game ini aku lebih suka bermain sebagai Tank atau Fighter.
  • Berjuang demi Indonesia ternyata bisa dengan banyak cara. Salah satu diantaranya lewat game seperti ini. Entah kenapa setiap aku satu tim dengan negaraku Indonesia dan mendapatkan lawan tim negara lain selalu membuat detak jantung dan andrenalinku meningkat. Bangga ga sih kalau negara kita bisa unggul dan lebih baik dari negara lain.
Yang di bawah ini salah satu match yang kebetulan waktu itu dapat satu tim yang sebangsa dan setanah air, Indonesia. Aku menggunakan hero Tank yaitu Tigreal.

Matching Up

Hasil Permainan

Menang Comeback  meskipun dengan defisit 19 point 

Tulisan ini tidak bermaksud untuk mengompor-ngompori atau bahkan membenarkan terus bermain game lhoo... Hanya sedikit mengulas kalau game itu sebagai hiburan, jadi bijaklah kalau bermain game ya. Tetap jaga kebugaran dengan beraktifitas dan berolahraga. Kalau aku boleh menuliskan sebuah petikan bijak, maka aku akan menuliskan “Work and Play Smart”.

Comments

Popular posts from this blog

Tak Kenal Maka Tak Sayang - Kategori Tarung Hapkido

Salam sobat dan para pecinta bela diri, kali ini akan saya ulas tentang pertandingan kelas tarung di bela diri Hapkido. Hapkido sendiri berasal dari Korea Selatan, diperkenalkan dan resmi berdiri di Indonesia pada tahun 2014 oleh Master Vincentius Yoyok Suryadi sebagai Founder Hapkido Indonesia dan afiliasi World Hapkido Martial Arts Federation (WHMAF). Rangkaian kegiatan dan kejuaraan baik terbuka, daerah, invitasi, ataupun nasional telah diselenggarakan sejak tahun 2016. Salah satu kategori yang dipertandingkan adalah kategori tarung, atau istilahnya adalah Daeryun . Langsung saja akan saya ulas secara umum tentang pertandingan Hapkido kategori tarung ( Daeryun ).       1.         Kontestan        Setiap peserta/kontestan/atlet merupakan anggota/pemegang sertifikat Hapkido di suatu klub/negara atau telah mendapatkan rekomendasi dari seorang pelatih Hapkido ataupun lisensi olahraga...

Ikatan Sabuk Beladiri (Taekwondo dan Hapkido)

Salam sejahtera bagi kita semua, khususnya bagi pecinta beladiri Kesempatan baik kali ini, saya akan berbagi bagaimana cara mengikatkan sabuk pada seragam beladiri. Hal ini perlu karena ketika berlatih, sabuk adalah kelengkapan yang harus dipakai dalam setiap kali latihan. Sabuk akan sangat berantakan dipakai apabila cara mengikat yang kurang baik ataupun memang salah. Orang yang pertama kali mengikuti beladiri pasti akan sangatlah bingung karena sabuk harus diikat dengan baik dan menjuntai ke bawah, terkadang pun masih saya berjumpa dengan murid-murid dewasa yang masih salah dalam mengikat sabuk. Daripada mengajarkan hanya satu per satu orang dan malah mengganggu proses berlatih nantinya, kelamaan, saya akan berbagi gambar tutorial mengikat sabuk yang benar, tentunya dalam beladiri Taekwondo dan Hapkido yang sudah saya pelajari...  Semoga bermanfaat ^_^

Dedikasi Terbaik Seorang Guru Taekwondo

Untukmu, Guru - Taekwondo Hallo apa kabar sobat pecinta/praktisi bela diri apa pun dan dimana pun berada. Kesempatan baik kali ini saya menulis tentang seseorang yang telah berjasa mengajarkan saya banyak hal dari seni bela diri. Seseorang ini adalah guru/pelatih/ sabeum di seni bela diri Taekwondo. Beliau yang memiliki nama lengkap Eka Suwartana, kelahiran Bantul, 28 Maret 1972 dengan profesi Pegawai Negeri Sipil (bidang kesehatan)   telah mengenal Taekwondo sejak tahun 1990 dan masih menekuni hingga saat ini (2017). Sabeum Eka, begitulah kami sebagai murid-muridnya di Taekwondo sering memanggil beliau. Selidik punya selidik, ternyata dari kecil beliau sudah memiliki hobi berolahraga selain Taekwondo, contohnya seperti bulu tangkis dan tenis meja. Dijelaskan lebih lanjut, awalnya beliau hanya ikut-ikutan saja di Taekwondo apalagi di dalam profesinya dituntut kemampuan dan kondisi yang prima. Sabeum Eka yang memiliki motto hidup “Hidup harus bermanfaat bagi banyak...