Skip to main content

Teknik Fundamental dalam Pertahanan Diri


Hallo... lama ga berjumpa lagi di blog sederhana ini. Yang baru aja mampir dan lihat blog ini, saya sangat berterima kasih. Silahkan bisa melihat tulisan sederhana lainnya di blog ini ataupun berkunjung ke channel saya.

Pada kesempatan kali ini saya bercerita dan tepatnya berbagi dari pengalaman selama ini. Banyak dari kita telah mengetahui banyak seni bela diri yang ada dan memiliki sejarah panjang masing-masing, bahkan belakangan ini semakin banyak bela diri yang bermunculan. Well.., menurut saya itu wajar saja, namun bagi saya pribadi itu sangatlah tidak bijak apabila satu dengan lainnya saling menjelekkan dan membenarkan siapakah yang paling hebat. Semakin banyaknya seni bela diri ataupun bela diri praktis yang ada saat ini menggugah saya untuk berbagi tentang teknik fundamental pertahanan diri yang bisa dilatih dan dimiliki oleh orang awam sekalipun.

Saya menulis ini berdasarkan dari apa yang ada dalam benak saya dengan harapan hal ini bisa memperkaya dan bersanding dengan banyak pemikiran lainnya. Menurut saya teknik fundamental  pertahanan diri yang dapat dengan mudah melekat pada diri seseorang ada tiga, yaitu teknik pukulan, teknik tangkisan, dan teknik tendangan. Saya menuliskan ketiga teknik ini dengan alasan bahwa setiap manusia memiliki anggota tubuh seperti itu dan mungkin paling tidak ada diantara ketiga itu. Berikut ini akan saya berikan ulasan mengenai ketiga teknik pertahanan tersebut.

 Teknik pukulan

Dalam keseharian tentunya kita sadar bahwa sering sekali kita melakukan segalanya menggunakan tangan bukan? Saya ingin bertanya, ketika kita menggunakan tangan, manakah yang lebih mudah dilakukan antara mendorong/menghempas ataukah mengambil/menggenggam?

Jika anda menjawab mendorong/menghempas itu lebih mudah maka saya akan memberitahu anda itu adalah dasar dari semua pukulan. Baik itu dengan tangan yang menggenggam/kepalan atupun terbuka. Coba saja ayunkan tangan anda itu ke suatu benda, pasti akan ada impact ataupun efek dari tangan itu kan, entah benda tersebut terlempar, rusak, peyok, ataupun tangan anda sendiri yang sakit. Jadi itu adalah gambaran bagaimana mudahnya anda menggunakan tangan anda untuk memukul sesuatu dan tanpa terkecuali jika anda dengan tega menggunakannya kepada makhluk hidup.

Namun jika anda menjawab mengambil/menggenggam itu lebih mudah maka saya ucapkan selamat kepada anda karena anda telah dengan mudah juga melakukan sebuah dorongan/hempasan. Mengambil/menggenggam menurut saya ini adalah teknik lanjutan dari penggunaan tangan yang artinya mengontrol sesuatu, ke mana tangan akan mengarahkan suatu benda. Bayangkan jika benda itu bukanlah suatu benda melainkan adalah seorang manusia, maka kendali ada di tangan anda.

Mau memukul ataukah menggenggam sesuatu saat anda mencoba mempertahankan diri dari ancaman itu adalah sebuah pilihan. Pilihan yang tentunya akan keluar dan menjadi sebuah reflek apabila kita sering mengasahnya dalam sebuah latihan. Tapi saran saya lebih baik mulai berlatih dengan hal yang lebih sederhana terlebih dahulu yaitu dengan teknik pukulan sebagai dasar untuk pertahanan diri.

Teknik Tangkisan

Teknik kedua yang ingin saya sampaikan adalah teknik tangkisan. Ketika hal/benda asing mengancam ataupun keisengan teman kita mengarah kepada diri maka hampir sebagian besar adalah reflek menghindar diikuti dengan gerakan tangan yang mengayun ataupun menghalau hal tersebut. Gerakan tangan yang mengayun/menghalau inilah yang saya kategorikan sebagai gerakan menghalau ancaman.

Gerakan inilah yang apabila dilakukan dengan benar maka akan dapat digunakan sebagai teknik tangkisan. Ada banyak jenis tangkisan yang biasa dilatih dan menjadi bekal pertahanan diri. Saran saya untuk orang awam adalah ketika ingin menghalau/menangkis sesuatu maka sembunyikanlah jari-jari tangan anda ke dalam sebuah kepalan tangan karena hal ini dapat mengurangi cedera ataupun jari anda patah apabila terkena benturan ataupun ancaman.

Tangkisan yang baik terbentuk karena sebuah metode latihan yang tepat. Apabila anda ingin memiliki rekflek yang baik maka berlatihlah bersama orang-orang yang tepat juga. Saya yakin ini akan membentuk reflek anda jika ada ancaman yang datang tiba-tiba pada diri anda.

Teknik Tendangan

Apabila kedua teknik di atas sebagian besar menggunakan tangan maka teknik ketiga ini adalah teknik dengan menggunakan kaki. Dalam keseharian ke mana pun kita ingin pergi maka kaki adalah hal penting. Hal sederhana yang dapat dilakukan dengan kaki adalah sebagai tumpuan untuk berjalan dan berlari. Selain kedua hal itu apakah ada lagi? Iya dong pastinya, seperti halnya melompat, menendang bola, ataupun hal-hal iseng lainnya.

Kita semuanya tahu apabila kaki memiliki ukuran lebih besar daripada tangan sehingga tentu saja juga memiliki tenaga yang lebih besar dan terkadang sangat sulit dikontrol. Tadi saya sudah menyebutkan tentang menendang bola dan itu juga suatu bentuk teknik tendangan oleh kaki. Bayangkan apabila bola sebagai sebuah objek itu diganti dengan yang objek yang lain maka tentu dampaknya juga akan sama dengan teknik pukulan dan bahkan lebih berbahaya.

Banyak ragam jenis teknik tendangan yang bisa anda pelajari. Teknik tendangan yang beragam itulah yang sebaiknya kita filter dengan bijak, manakah yang dapat digunakan sebagai bentuk pertahanan diri karena tendangan yang indah belum tentu praktis dapat digunakan dan setiap dari kita memiliki kemampuan berbeda. Jadi cobalah lakukan dan berlatihlah teknik tendangan sesuai dengan kemampuan dulu saja. Karena teknik tendangan ini memiliki kontrol yang lebih sulit, lebih bertenaga, dan berbahaya maka berhati-hatilah dan bijaklah dalam menggunakan.

Kondisi Khusus Teknik Pukulan / Teknik Tangkisan / Teknik Tendangan

“... mungkin paling tidak ada diantara ketiga itu itu adalah kalimat kutipan yang saya buat sebagai pendahuluan di atas. Saya menuliskan itu untuk sesama kita dengan keterbatasan secara fisik. Saya turut menyimak melalui berita ataupun media tulis tentang situasi dan kondisi yang marak terjadi belakangan seperti kasus pelecehan dan kekerasan kepada mereka yang memiliki keterbatasan fisik, maka menurut saya alangkah baiknya teknik pertahanan diri dapat dikenalkan, dimiliki, dan menjadi bekal bagi mereka juga.  Apabila keterbatasan itu ada maka dapat dipilih metode latihan dan teknik yang sesuai dengan melihat keterbatasannya. Tentu ini bukanlah hal yang mudah karena akan dibutuhkan personel, kerja sama  dan lingkungan yang tetap peduli dengan keterbatasan seperti ini.


Semoga tulisan sederhana ini bermanfaat untuk yang mau mampir membaca dan pengingat kita bersama. Apa yang saya sampaikan di sini adalah semata bentuk pemikiran saya pribadi supaya  yang ada di seni bela diri hendaknya dapat dipahami secara sederhana dan semakin bermanfaat. Hendaknya satu diantara kita semua dapat juga saling menghargai dan memelihara kehidupan yang lebih rukun tanpa memandang atribut ataupun latar belakang. Kalau bukan dari diri kita sendiri yang peduli, lalu siapa yang peduli?

Comments

Popular posts from this blog

Tak Kenal Maka Tak Sayang - Kategori Tarung Hapkido

Salam sobat dan para pecinta bela diri, kali ini akan saya ulas tentang pertandingan kelas tarung di bela diri Hapkido. Hapkido sendiri berasal dari Korea Selatan, diperkenalkan dan resmi berdiri di Indonesia pada tahun 2014 oleh Master Vincentius Yoyok Suryadi sebagai Founder Hapkido Indonesia dan afiliasi World Hapkido Martial Arts Federation (WHMAF). Rangkaian kegiatan dan kejuaraan baik terbuka, daerah, invitasi, ataupun nasional telah diselenggarakan sejak tahun 2016. Salah satu kategori yang dipertandingkan adalah kategori tarung, atau istilahnya adalah Daeryun . Langsung saja akan saya ulas secara umum tentang pertandingan Hapkido kategori tarung ( Daeryun ).       1.         Kontestan        Setiap peserta/kontestan/atlet merupakan anggota/pemegang sertifikat Hapkido di suatu klub/negara atau telah mendapatkan rekomendasi dari seorang pelatih Hapkido ataupun lisensi olahraga pada masa tahun kejuaraan yang terselenggara, dan berafiliasi terhadap Federasi Hapkido

Ikatan Sabuk Beladiri (Taekwondo dan Hapkido)

Salam sejahtera bagi kita semua, khususnya bagi pecinta beladiri Kesempatan baik kali ini, saya akan berbagi bagaimana cara mengikatkan sabuk pada seragam beladiri. Hal ini perlu karena ketika berlatih, sabuk adalah kelengkapan yang harus dipakai dalam setiap kali latihan. Sabuk akan sangat berantakan dipakai apabila cara mengikat yang kurang baik ataupun memang salah. Orang yang pertama kali mengikuti beladiri pasti akan sangatlah bingung karena sabuk harus diikat dengan baik dan menjuntai ke bawah, terkadang pun masih saya berjumpa dengan murid-murid dewasa yang masih salah dalam mengikat sabuk. Daripada mengajarkan hanya satu per satu orang dan malah mengganggu proses berlatih nantinya, kelamaan, saya akan berbagi gambar tutorial mengikat sabuk yang benar, tentunya dalam beladiri Taekwondo dan Hapkido yang sudah saya pelajari...  Semoga bermanfaat ^_^

Dedikasi Terbaik Seorang Guru Taekwondo

Untukmu, Guru - Taekwondo Hallo apa kabar sobat pecinta/praktisi bela diri apa pun dan dimana pun berada. Kesempatan baik kali ini saya menulis tentang seseorang yang telah berjasa mengajarkan saya banyak hal dari seni bela diri. Seseorang ini adalah guru/pelatih/ sabeum di seni bela diri Taekwondo. Beliau yang memiliki nama lengkap Eka Suwartana, kelahiran Bantul, 28 Maret 1972 dengan profesi Pegawai Negeri Sipil (bidang kesehatan)   telah mengenal Taekwondo sejak tahun 1990 dan masih menekuni hingga saat ini (2017). Sabeum Eka, begitulah kami sebagai murid-muridnya di Taekwondo sering memanggil beliau. Selidik punya selidik, ternyata dari kecil beliau sudah memiliki hobi berolahraga selain Taekwondo, contohnya seperti bulu tangkis dan tenis meja. Dijelaskan lebih lanjut, awalnya beliau hanya ikut-ikutan saja di Taekwondo apalagi di dalam profesinya dituntut kemampuan dan kondisi yang prima. Sabeum Eka yang memiliki motto hidup “Hidup harus bermanfaat bagi banyak ora