Skip to main content

Tips Kepalan Tangan | Teknik Pukulan


Salam buat kita semua semoga senantiasa sehat dalam berkat Yang Kuasa. Kesempatan kali ini saya akan memberikan tips bagaimana sikap tangan apabila melakukan teknik pukulan. Alasan mengapa saya menulis hal ini supaya meski teknik pukulan terlihat sepele ataupun sederhana namun tahukah kamu jika teknik yang baik selain membuat pukulanmu bertenaga dan nyaman dilakukan tentunya aman untuk dirimu sendiri alias mengurangi cedera yang akan menimpamu. Hal ini saya dapatkan seturut pengalaman berlatih seni bela diri Taekwondo dan Hapkido.

Apabila nanti ada perbedaan ataupun yang kurang sesuai semoga kalian sebagai pembaca juga bisa memfilter dengan bijak dan apabila berkenan dapat meninggalkan komentar agar kita bisa saling berbagi dan bercerita pengalaman kita semua. Eitsss, langsung saja yuks saya berikan tipsnya, dan ingat lho ini hanya seturut pengalaman saya selama belajar mengenai teknik pukulan.

Pada bagian awal ini saya  memberikan saran untuk kepalan tangan yang baik seperti dalam ilustrasi gambar di bawah ini.  Langkah awal cobalah tekuk/buatlah posisi keempat jari layaknya menggenggam sesuatu atau lebih mudahnya seperti pada gambar nomor 2 kemudian setelah itu kunci keempat jari tadi dengan ibu jari/jempol seperti yang ada pada gambar nomor 3. 




Setelah belajar cara menggenggam dan membuat kepalan yang baik, berikutnya saya melanjutkan  dengan tips bentuk kepalan yang mendukung teknik pukulan supaya kuat dan meminimalisir cedera pada pergelangan tangan. Ayo mari kita lihat bersama, manakah diantara ketiga gambar berikut yang posisi kepalan tangan dan pergelangannya sangat terlihat tidak proporsional/nyaman untuk melakukan teknik pukulan? Mungkin bagi para penggiat olahraga bela diri pertanyaan seperti ini sangat mudah ditebak dan juga bagi yang belum mengenal bela diri hal ini bisa ditebak. Untuk gambar nomor 4 dan 5 adalah contoh posisi kepalan tangan yang tidak dianjurkan dan hal inilah yang sering terjadi saat awal-awal belajar teknik pukulan, entah itu belum terbiasa atau bisa jadi karena tidak diberikan pengetahuan lebih detail. Nah untuk inilah tulisan sederhana ini saya buat, supaya kalian yang telah berlatih ataupun yang sudah mulai tertarik belajar bela diri bisa memperhatikan posisi kepalan tangan yang baik saat memukul dan setidaknya memposisikan kepalan tangan seperti pada gambar nomor 6.

Nomor 4 dan Nomor 5 Tidak Dianjurkan

Dianjurkan seperti ini pada Nomor 6


Lalu bagaimanakah selanjutnya setelah kita mengetahui posisi tangan yang baik untuk teknik pukulan? Untuk tahap selanjutnya adalah pengetahuan bagian manakah dari kepalan tersebut yang digunakan untuk memukul. Bagian yang digunakan untuk memukul adalah bagian kedua mata tangan dengan tanda lingkaran biru pada gambar nomor 7 dan kemudian saat memukul tetap usahakan posisi kepalan tangan seperti pada nomor 8 yang tetap menonjolkan kedua mata tangan tersebut. Garis kuning saya ibaratkan sebagai permukaan yang menjadi sasaran teknik pukulan.



Seperti itulah kira-kira tips dari saya tentang posisi kepalan tangan yang baik untuk melakukan pukulan. Apabila ada pertanyaan ataupun saran bisa meninggalkan komentar dan apabila tertarik untuk berlatih bersama saya bisa menghubungi saya/DM ke Instagram saya @hentaorista.

Terima kasih telah mampir ke tulisan sederhana saya ini, bila berkenan silahkan untuk share dan semoga makin bermanfaat bagi semua terutama untuk bekal pertahanan diri. 


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tak Kenal Maka Tak Sayang - Kategori Tarung Hapkido

Salam sobat dan para pecinta bela diri, kali ini akan saya ulas tentang pertandingan kelas tarung di bela diri Hapkido. Hapkido sendiri berasal dari Korea Selatan, diperkenalkan dan resmi berdiri di Indonesia pada tahun 2014 oleh Master Vincentius Yoyok Suryadi sebagai Founder Hapkido Indonesia dan afiliasi World Hapkido Martial Arts Federation (WHMAF). Rangkaian kegiatan dan kejuaraan baik terbuka, daerah, invitasi, ataupun nasional telah diselenggarakan sejak tahun 2016. Salah satu kategori yang dipertandingkan adalah kategori tarung, atau istilahnya adalah Daeryun . Langsung saja akan saya ulas secara umum tentang pertandingan Hapkido kategori tarung ( Daeryun ).       1.         Kontestan        Setiap peserta/kontestan/atlet merupakan anggota/pemegang sertifikat Hapkido di suatu klub/negara atau telah mendapatkan rekomendasi dari seorang pelatih Hapkido ataupun lisensi olahraga pada masa tahun kejuaraan yang terselenggara, dan berafiliasi terhadap Federasi Hapkido

Ikatan Sabuk Beladiri (Taekwondo dan Hapkido)

Salam sejahtera bagi kita semua, khususnya bagi pecinta beladiri Kesempatan baik kali ini, saya akan berbagi bagaimana cara mengikatkan sabuk pada seragam beladiri. Hal ini perlu karena ketika berlatih, sabuk adalah kelengkapan yang harus dipakai dalam setiap kali latihan. Sabuk akan sangat berantakan dipakai apabila cara mengikat yang kurang baik ataupun memang salah. Orang yang pertama kali mengikuti beladiri pasti akan sangatlah bingung karena sabuk harus diikat dengan baik dan menjuntai ke bawah, terkadang pun masih saya berjumpa dengan murid-murid dewasa yang masih salah dalam mengikat sabuk. Daripada mengajarkan hanya satu per satu orang dan malah mengganggu proses berlatih nantinya, kelamaan, saya akan berbagi gambar tutorial mengikat sabuk yang benar, tentunya dalam beladiri Taekwondo dan Hapkido yang sudah saya pelajari...  Semoga bermanfaat ^_^

Dedikasi Terbaik Seorang Guru Taekwondo

Untukmu, Guru - Taekwondo Hallo apa kabar sobat pecinta/praktisi bela diri apa pun dan dimana pun berada. Kesempatan baik kali ini saya menulis tentang seseorang yang telah berjasa mengajarkan saya banyak hal dari seni bela diri. Seseorang ini adalah guru/pelatih/ sabeum di seni bela diri Taekwondo. Beliau yang memiliki nama lengkap Eka Suwartana, kelahiran Bantul, 28 Maret 1972 dengan profesi Pegawai Negeri Sipil (bidang kesehatan)   telah mengenal Taekwondo sejak tahun 1990 dan masih menekuni hingga saat ini (2017). Sabeum Eka, begitulah kami sebagai murid-muridnya di Taekwondo sering memanggil beliau. Selidik punya selidik, ternyata dari kecil beliau sudah memiliki hobi berolahraga selain Taekwondo, contohnya seperti bulu tangkis dan tenis meja. Dijelaskan lebih lanjut, awalnya beliau hanya ikut-ikutan saja di Taekwondo apalagi di dalam profesinya dituntut kemampuan dan kondisi yang prima. Sabeum Eka yang memiliki motto hidup “Hidup harus bermanfaat bagi banyak ora